Pasukan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) melakukan misi serangan rudal balistik antarbenua (ICBM) yang disimulasikan dari bunker bawah tanah melawan musuh fiktif, seperti dilaporkan televisi nasional negara itu, Senin (21/1).
China sendiri tidak pernah mengungkapkan rincian dan dimana lokasi serta waktu dalam latihan itu.
Laporan itu juga menambahkan, pelatihan untuk bertahan hidup jangka panjang di lingkungan tertutup telah menjadi aktifitas rutin bagi pasukan itu untuk memastikan kemampuan serangan balik jika terjadi perang.
Song Zhongping, seorang pakar militer dan komentator TV, mengatakan kepada Global Times pada hari Selasa, rudal strategis China biasanya ditempatkan di dalam bunker pelindung yang dalam.
Song menambahkan, tiga generasi ICBM dapat berupa DF-5, DF-31 dan DF-41, yang semuanya mampu mencapai target serangan lebih dari 10.000 kilometer jauhnya dengan deviasi kurang dari beberapa meter, membawa hulu ledak termonuklir tunggal atau ganda.
Sebuah analisa menyebutkan, Cina tidak akan pernah menggunakan senjata itu jika mereka tidak diserang.
“DF-41, ICBM sangat misterius dan paling maju di Tiongkok, mungkin akan dimunculkan ke tengah publik pada 1 Oktober, tepat pada peringatan ke-70 pendirian Republik Rakyat Tiongkok itu. Tepatnya saat parade militer diadakan di Beijing,” kata Song.
ICBM yang sarat dengan hulu ledak nuklir kemungkinan tidak akan pernah digunakan karena akan memicu perang nuklir habis-habisan, kata para analis lainnya. Tujuan utama senjata itu adalah sebagai upaya untuk pencegahan, memfasilitasi diskusi politik dan diplomatik.
Editor : fatimah
Sumber : Global Times
 melakukan misi serangan rudal balistik antarbenua (ICBM) yang disimulasikan dari bunker bawah t...){kind=link}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar