Selasa 08 Jan 2019
11:29 WIB
Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
REPUBLIKA.CO.ID,
BEIJING -- Pemerintah Cina dilaporkan mengajak diplomat dari 12 negara
mayoritas Muslim ke Xinjiang pada 28-30 Desember tahun lalu. Mereka sengaja
diundang untuk menyaksikan kondisi Muslim Uighur.
Kantor berita
Cina Xinhua melaporkan diplomat-diplomat yang berkunjung ke
Xinjiang berasal dari Kazakhstan, Kirgistan, Uzbekistan, Tajikistan, Pakistan,
Indonesia, Malaysia, Afghanistan, Kuwait, India, Thailand, dan Rusia.
Mereka menyambangi
distrik Hetian Xinjiang yang memiliki pusat pelatihan kejuruan atau
keterampilan. Pusat pelatihan keterampilan di Xinjiang telah mengundang
skeptisisme dunia internasional. Sebab PBB dan organisasi hak asasi manusia
menduga tempat tersebut merupakan kamp reedukasi yang diperuntukkan khusus
Muslim Uighur.
Para diplomat yang
diundang ke sana sempat bertemu dengan para peserta didik di pusat pelatihan
tersebut. "Para utusan bertanya kepada para siswa tentang pelajaran dan
kehidupan mereka secara terperinci serta menyaksikan pertunjukan para
siswa," kata Xinhua dalam laporannya.
Juru bicara
Kementerian Luar Negeri Cina Lu Kang mengatakan Xinjiang adalah tempat terbuka.
Namun mereka yang diajak berkunjung ke sana harus mematuhi tujuan dan
prinsip-prinsip Piagam PBB serta menahan diri untuk tidak ikut campur dalam
urusan internal negaranya.
"Mereka harus
mengadopsi sikap objektif dan tidak memihak serta menghindari membeli cerita
sepihak atau membuat prasangka. Kami ingin tetap berhubungan dengan badan-badan
PBB terkait dan bertemu di jalan tengah," kata Lu.
Laporan tentang
kunjungan para diplomat dari 12 negara itu muncul setelah Cina meloloskan
rencana kerja lima tahun untuk mensinergikan Islam pada pertemuan puncak dengan
asosiasi Islam Cina.
"Mereka sepakat
untuk membimbing Islam agar kompatibel dengan sosialisme," kata surat
kabar Global Times yang dikelola Pemerintah Cina, dikutip
laman TIME.
Kondisi Muslim Uighur
di Xinjiang tengah menjadi sorotan dunia. Pemerintah Cina disebut melakukan
pengekangan dan berupaya menanamkan doktrin-doktrin kepada mereka agar
menanggalkan nilai-nilai religius yang dianutnya.
Created : Mahasiswi STAI AL FATAH Cileungsi Bogor
Sumber :
Republika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar