• SEJARAH SINGKAT BUDAYA CHINA



    Negeri Cina atau Tiongkok yang sukses sudah berlangsung sejak lama. Jauh sebelum abad Masehi, masyarakat purba China sudah mampu menemukan peralatan penting, seperti kompas, kertas, dan kode biner komputer. Para ilmuan Barat juga mengakui bahwa budaya China tidak tertandingi dalam sejarah umat manusia. Bukti konkretnya adalah manakala peradaban-peradaban kuno lain, seperti Sumeria, Babilonia, Mesir, Romawi, dan Yunani timbul tenggelam ditelan waktu, budaya China tetap bertahan terus. Dalam segi bangunan misalnya.


    Salah satu peninggalan bangunan yang penting di China adalah Tembok Besar atau Great Wall. Tembok ini dibangun sejak masa pemerintahan Dinasti Chin untuk membendung masuknya bangsa pengembara dari utara, misalnya Suku Hsiung Nu, ke daratan China. Pembangunan Tembok Besar dilanjutkan oleh dinasti-dinasti berikutnya, sampai Dinasti Ming (1364-1644 sehingga panjangnya yang semula 2.250 km lalu mencapai 7000 km.

    Berapa tinggi Tembok Besar di Cina itu ? Yaitu 16 m dan lebar 8 m. Pada jarak tertentu, didirikan benteng pertahanan yang dijaga ketat oleh prajurit. Kini tembok tersebut masih kokoh berdiri dan dijadikan andalan komoditas pariwisata China yang mendatangkan banyak devisa. Keramik juga merupakan salah satu peninggalan budaya bangsa China yang bermutu tinggi. Keramik yang berglasur (diberi lapisan keras yang berkilap serta porselin China yang indah dibuat dengan teknik yang tinggi. Mangkuk, cawan, dan piring-piring keramik China dikenal di Eropa, juga di Indonesia. Tiap-tiap dinasti di China meninggalkan jenis keramiknya masing-masing.

    Dalam zaman Dinasti Han, bangsa China telah menemukan kertas pada sekitar tahun 15 M serta tinta sehingga dikenal adanya istilah “Tinta China”. Bangsa Tiongkok juga menemukan tik gerak (movable type), yaitu blok-blok kayu dengan huruf-huruf yang dicungkil keluar. Penemuan kertas dan alat cetak tersebut memungkinkan adanya penerbitan buku-buku dalam jumlah yang besar dan dengan harga murah. Bangsa China termasuk bangsa yang sangat memerhatikan tulisan. Penemuan kertas dan alat cetak juga membantu penyebaran karya sastra di Cina. Para pujangga China yang terkenal antara lain :

    1. Szema Tzien yang hidup pada masa Dinasti Han. Ia menulis buku sejarah berjudul Shi-Ji yang meliputi zaman purba hingga masa pemerintahan Han Wuti.
    2. Li Tai Po, seorang penyair yang hidup pada zaman Dinasti Tang.
    Sebagai bukti peninggalan budaya yang keempat adalah astronomi.
    Ilmu pengetahuan yang telah berkembang sejak zaman dongeng antara lain astronomi atau ilmu perbintangan.

    Ilmu astronomi digunakan untuk :
    1. Menentukan penanggalan yang didasarkan pada peredaran bulan.
    2. Meramal masa depan manusia dan masa depan negara, khususnya saat memasuki Tahun Baru Imlek.
    3. Mengetahui saat terjadinya gerhana matahari dan bulan.
    4. Mengetahui perputaran atau pergantian musim yang erat hubungannya dengan kehidupan masyarakat seperti pertanian dan pelayaran.

    Dalam bidang filsafat, China juga sangat kompeten. Misalnya, ketiga pemikir yang hidup di zaman Dinasti Zhou. Ajaran mereka muncul sebagai reaksi terhadap pemerintahan yang korup serta akhlak masyarakat yang merosot.
    Dalam bidang filsafat, misalnya ajaran Lao Tse (605-531 SM) menuangkan semangat keadilan dan kesejahteraan disebut Taoisme.

    Berikutnya Kung Fu Tse (551-479 SM) menekankan moral yang bobrok dapat diperbaiki dengan membangun kembali keselarasan dalam masyarakat meliputi semua pihak-pemerintah dan rakyat. Filsuf ketiga Meng Tse (372-280 SM) ia melengkapi ajaran Kung Fu Tse bahwa manusia itu pada dasarnya baik jika terdapat keselarasan masyarakat sehingga pendidikan menjadi hal yang sangat penting.

    Hasilnya, budaya China bertahan sangat lama karena kuat, praktis, dan penuh kearifan. Apalagi didukung oleh para pemimpin yang hampir selalu mempelajari jiwa manusia dan menulis beberapa teks kuno, seperti I Ching dan Tung Shu. Dari masa kuno juga, terwariskan buku-buku tentang filsafat Tao dan filsafat Sun Tzu yang mampu memberikan wawasan, pedoman, aturan, dan prinsip tentang kesuksesan, pengelolaan usaha, keluarga, pendirian Negara, strategi, bahkan perang. Konon, rahasia utama budaya China adalah memadukan pelajaran tentang motivasinya dengan seni pada berbagai benda yang indah dan rumit. Artinya, filosofi motivasi China diterjemahkan ke dalam sesuatu yang memiliki daya Tarik, gaib, dan mistis. Dengan demikian, motivasi China banyak mengandung kecerdasan sehingga dipandang memiliki corak yang indah dan cemerlang.

    Sejak abad ke-17, peneliti-peneliti barat, menerjemahkan teks-teks kuno China, sehingga dunia mengenal Feng Shui (Ilmu tata letak bangunan), akupuntur, akupresur, dan refleksiologi (Ilmu Pengobatan), teori Yin-Yang (Keseimbangan hidup), dan berbagai ilmu ramalan. Hubungan (Guanxi) saling percaya dikalangan orang China sebagai ajaran konfisius adalah hubungan antar sahabat, jika orang China suka pada seseorang, ia akan cepat mengatakan Pengyou (Sobat). Jika sungguh suka dan percaya, ia akan memakai istilah Lao Pengyou (Sobat lama).

    Sikap percaya ini berbeda dibanding sikap percaya yang dibangun dalam institusi modern kehidupan modern, termasuk ekonomi, tidak bisa bertahan jika tidak ada kepercayaan. Dapat dikatakan kepercayaan di dunia modern diletakkan berdasar kepastian hukum.
    Namun, kepercayaan dikalangan orang China dibangun atas dasar yang berbeda. Kepercayaan di Kalangan orang China didasarkan kekeluargaan, kedaerahan, alumni sekolah, dan persahabatan.




     Sumber : wikipedia

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar