Negeri
Cina atau Tiongkok yang sukses sudah berlangsung sejak lama. Jauh sebelum abad
Masehi, masyarakat purba China sudah mampu menemukan peralatan penting, seperti
kompas, kertas, dan kode biner komputer. Para ilmuan Barat juga mengakui bahwa
budaya China tidak tertandingi dalam sejarah umat manusia. Bukti konkretnya
adalah manakala peradaban-peradaban kuno lain, seperti Sumeria, Babilonia,
Mesir, Romawi, dan Yunani timbul tenggelam ditelan waktu, budaya China tetap bertahan
terus. Dalam segi bangunan misalnya.
Berapa
tinggi Tembok Besar di Cina itu ? Yaitu 16 m dan lebar 8 m. Pada jarak
tertentu, didirikan benteng pertahanan yang dijaga ketat oleh prajurit. Kini
tembok tersebut masih kokoh berdiri dan dijadikan andalan komoditas pariwisata
China yang mendatangkan banyak devisa. Keramik juga merupakan salah satu peninggalan
budaya bangsa China yang bermutu tinggi. Keramik yang berglasur (diberi lapisan
keras yang berkilap serta porselin China yang indah dibuat dengan teknik yang
tinggi. Mangkuk, cawan, dan piring-piring keramik China dikenal di Eropa, juga
di Indonesia. Tiap-tiap dinasti di China meninggalkan jenis keramiknya
masing-masing.
Dalam zaman Dinasti Han, bangsa China telah menemukan kertas pada sekitar tahun 15 M serta tinta sehingga dikenal adanya istilah “Tinta China”. Bangsa Tiongkok juga menemukan tik gerak (movable type), yaitu blok-blok kayu dengan huruf-huruf yang dicungkil keluar. Penemuan kertas dan alat cetak tersebut memungkinkan adanya penerbitan buku-buku dalam jumlah yang besar dan dengan harga murah. Bangsa China termasuk bangsa yang sangat memerhatikan tulisan. Penemuan kertas dan alat cetak juga membantu penyebaran karya sastra di Cina. Para pujangga China yang terkenal antara lain :
1. Szema Tzien yang hidup pada masa Dinasti Han. Ia menulis buku sejarah berjudul Shi-Ji yang meliputi zaman purba hingga masa pemerintahan Han Wuti.
2. Li Tai Po, seorang penyair yang hidup pada zaman Dinasti Tang.
Sebagai bukti peninggalan budaya yang keempat adalah astronomi.
Ilmu
pengetahuan yang telah berkembang sejak zaman dongeng antara lain astronomi atau
ilmu perbintangan.
Ilmu
astronomi digunakan untuk :
1. Menentukan penanggalan yang didasarkan pada peredaran bulan.
2. Meramal masa depan manusia dan masa depan negara, khususnya saat memasuki Tahun Baru Imlek.
3. Mengetahui saat terjadinya gerhana matahari dan bulan.
4. Mengetahui perputaran atau pergantian musim yang erat hubungannya dengan kehidupan masyarakat seperti pertanian dan pelayaran.
1. Menentukan penanggalan yang didasarkan pada peredaran bulan.
2. Meramal masa depan manusia dan masa depan negara, khususnya saat memasuki Tahun Baru Imlek.
3. Mengetahui saat terjadinya gerhana matahari dan bulan.
4. Mengetahui perputaran atau pergantian musim yang erat hubungannya dengan kehidupan masyarakat seperti pertanian dan pelayaran.
Dalam bidang filsafat, China juga sangat kompeten. Misalnya, ketiga pemikir yang hidup di zaman Dinasti Zhou. Ajaran mereka muncul sebagai reaksi terhadap pemerintahan yang korup serta akhlak masyarakat yang merosot.
Dalam bidang filsafat, misalnya ajaran Lao Tse (605-531 SM) menuangkan semangat keadilan dan kesejahteraan disebut Taoisme.
Berikutnya Kung Fu Tse (551-479 SM) menekankan moral yang bobrok dapat diperbaiki dengan membangun kembali keselarasan dalam masyarakat meliputi semua pihak-pemerintah dan rakyat. Filsuf ketiga Meng Tse (372-280 SM) ia melengkapi ajaran Kung Fu Tse bahwa manusia itu pada dasarnya baik jika terdapat keselarasan masyarakat sehingga pendidikan menjadi hal yang sangat penting.
Hasilnya, budaya China bertahan sangat lama
karena kuat, praktis, dan penuh kearifan. Apalagi didukung oleh para pemimpin
yang hampir selalu mempelajari jiwa manusia dan menulis beberapa teks kuno,
seperti I Ching dan Tung Shu. Dari masa kuno juga, terwariskan buku-buku
tentang filsafat Tao dan filsafat Sun Tzu yang mampu memberikan wawasan,
pedoman, aturan, dan prinsip tentang kesuksesan, pengelolaan usaha, keluarga,
pendirian Negara, strategi, bahkan perang. Konon, rahasia utama budaya China
adalah memadukan pelajaran tentang motivasinya dengan seni pada berbagai benda
yang indah dan rumit. Artinya, filosofi motivasi China diterjemahkan ke dalam
sesuatu yang memiliki daya Tarik, gaib, dan mistis. Dengan demikian, motivasi
China banyak mengandung kecerdasan sehingga dipandang memiliki corak yang indah
dan cemerlang.
Sejak abad ke-17, peneliti-peneliti barat, menerjemahkan teks-teks kuno China, sehingga dunia mengenal Feng Shui (Ilmu tata letak bangunan), akupuntur, akupresur, dan refleksiologi (Ilmu Pengobatan), teori Yin-Yang (Keseimbangan hidup), dan berbagai ilmu ramalan. Hubungan (Guanxi) saling percaya dikalangan orang China sebagai ajaran konfisius adalah hubungan antar sahabat, jika orang China suka pada seseorang, ia akan cepat mengatakan Pengyou (Sobat). Jika sungguh suka dan percaya, ia akan memakai istilah Lao Pengyou (Sobat lama).
Sikap percaya ini berbeda dibanding sikap percaya yang dibangun dalam institusi modern kehidupan modern, termasuk ekonomi, tidak bisa bertahan jika tidak ada kepercayaan. Dapat dikatakan kepercayaan di dunia modern diletakkan berdasar kepastian hukum.
Namun, kepercayaan dikalangan orang China
dibangun atas dasar yang berbeda. Kepercayaan di Kalangan orang China
didasarkan kekeluargaan, kedaerahan, alumni sekolah, dan persahabatan.
Sumber : wikipedia

Tidak ada komentar:
Posting Komentar