Kita tidak menyangkal realita di mana orang yang Good Looking akan mendapatkan perlakuan berbeda. Lebih dihargai, lebih baik, lebih didahulukan. Memang kecantikan dan ketampanan itu subjektif, namun perlakuan istimewa dilingkup sosial ini masih berlaku. Tidak heran jika ada pernyataan "keadilan sosial bagi rakyat good looking".
Seorang ekonom terkenal bernama Daniel S Hamermesh dalam bukunya ‘In Beauty Pays’ menyebutkan, orang-orang berwajah cantik atau tampan cenderung mudah mendapat pekerjaan. Selain itu, mereka juga bekerja lebih produktif dan menguntungkan, menerima gaji lebih besar, mendapatkan mudah memperoleh pinjaman dengan bunga rendah, menegosiasikan pinjaman dengan persyaratan yang lebih baik, dan memiliki pasangan lebih tampan atau cantik serta berpendidikan tinggi.
Namun tahukah kamu faktanya menurut para peneliti bahwa pria yang dianggap tampan cenderung tidak bisa berkomitmen loh!
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Harvard University dan University of La Verne di California dengan tag line “memiliki fisik menarik itu bukan tanpa kerugian”, mengungkapkan bahwa orang-orang yang memiliki wajah menawan, ternyata cenderung tidak mudah memegang komitmen.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal “Personal Relationships” ini menyatakan bahwa orang yang tampak sempurna secara fisik sebenarnya kurang berusaha keras untuk menjalani hubungan cinta dengan serius.
Orang-orang yang memiliki wajah dan tubuh sempurna cenderung tidak pernah bertahan lama dalam menjalani suatu hubungan. Hal ini karena daya tarik yang dimiliki pemilik wajah rupawan ini membuat mereka memiliki lebih banyak alternatif. Kemungkinan pemilik wajah rupawan beralih ke alternatif-alternatif lain yang mereka miliki ini akan semakin meningkat ketika berada dalam suatu hubungan yang bagi mereka tidak memuaskan.
Para peneliti menjelaskan, karena merasa dirinya cakep, maka mereka cenderung melarikan diri dari masalah. Mereka berpikir daripada repot-repot menyelesaikan masalah dengan pasangan, lebih mudah untuk mengakhirinya dan mencari cinta yang baru. Untuk alasan yang sama mereka juga cenderung menghindari kesulitan dalam hubungan dan tidak mau berusaha untuk mempertahankan hubungan.
Kepercayaan diri yang tinggi karena kelebihan fisik yang dimiliki juga membuat mereka menganggap enteng sebuah hubungan. Anggapan tersebut ternyata sejalan dengan percobaan yang dilakukan pada sejumlah orang. Tercatat, dari 230 pria yang masa mudanya dianggap berpenampilan menarik, ternyata mereka kebanyakan tidak memiliki umur panjang dalam pernikahan karena perceraian.
Jadi kamu masih mau membanggakan rakyat good looking?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar